Recent Comments

Tuesday, February 14, 2012

Pengusaha VS Karyawan

Suatu ketika saya dapat laporan dari seorang team mate. "Mba, team saya tidak mau lanjut, mau berhenti katanya". Saya tersenyum dalam hati (emang kelihatan gitu ya?), "Mau berhenti gimana ya Mba, wong mulai aja belum kok". Jadi kalo belum mulai, belum bergerak, itu namanya bukan berhenti ya.. tapi mundur. Kalo di pelajaran Bahasa Indonesia, mundur sebelum perang itu namanya.. (Yuuuk diisi titik-titiknya).

Di dunia bisnis, pelaku cenderung memiliki salah satu dari dua jenis mindset dan mental berikut ini, karyawan atau pengusaha? Secara teori (di buku ekonomi zaman SMP dulu.. ), Pengusaha adalah orang yang menyediakan pekerjaan sedangkan Karyawan adalah orang yang melakukan pekerjaan.

Bagaimana cara membedakan orang yang bermental karyawan atau pengusaha? Lihatlah dari caranya membuat keputusan. Contoh:

Mental karyawan akan membuat orang tergantung kepada reward jangka pendek. Habis kerja, ya dibayar. Mau yang cepat untung, menghasilkan, tapi gak mau capek. (Lu kate sukses sulap ape?).

Sedangkan mental pengusaha akan berfikir jangka panjang, bagaimana melihat apa yang dikerjakan saat ini adalah sebuah investasi. Mulai dari yang kecil, pelan-pelan berkembang. Ingat, kalo gak ada seratus perak aja, tidak akan jadi sejuta.

Mental karyawan akan mencari kambing hitam di setiap masalah. Mulai dari nyalahin yang diatas sampe yang dibawah. Nyalahin kerjaan banyak, waktu gak ada, macem-macem dah disalahin. Abis itu ngarep, nyuruh orang lain mencari solusi. Kalo gak ada yang ngasih solusi, dia mundur.

Kalo mental pengusaha akan memandang segala kesempitan sebagai tantangan. Mental pengusaha akan mencari solusi dari setiap masalah, pasti ada kesempatan di setiap kesempitan (What kind of sales are you). Yakin, apapun bentuk pekerjaan, pasti akan ketemu yang namanya masalah. Jadi mundur pun pasti akan nemu lagi masalah sama ditempat lain. Lebih baik dicari solusinya.

Nah, setelah baca perbedaan diatas, udah tau nih ya.. kita cenderung dimana. Sekarang, gimana caranya menumbuhkan mental pengusaha didalam diri kita. Menurut saya pribadi begini sodare-sodare:
  1. Komunitas pergaulanmu akan menentukan 75% cara berfikir. Kalo sehari-hari berkumpulnya dengan orang-orang yang energinya positif, dijamin akan ketularan positif juga. Jadi bergaulah dengan mereka yang positif.
  2. Cari mentor pengusaha. Sekarang zaman udah canggih gitu. Gak perlu cari mentor jauh-jauh. Di twitter banyak pengusaha, motivator dan pebisnis yang suka ngasih kultwit. semuanya bisa dijadikan sumber inspirasi.
  3. Yakin dengan kemampuan diri sendiri. Ingat ya, ALLAH itu gak mungkin menciptakan sampah. Kalo kita meremehkan diri kita sendiri, menganggap diri sendiri tidak punya kemampuan, tidak bisa apa-apa, sesungguhnya anda telah meremehkan Sang Pencipta.
  4. Berkaca dari keberhasilan orang lain. Sama-sama dikasih waktu 24 jam, sama-sama punya satu kepala, dua tangan, kalo dia bisa saya harus bisa! Pelajari bagaimana mereka melakukannya.
  5. Baca dan belajar. Jangan malas baca. apa pun sumbernya. Buku, internet, media. Jadi cara berfikir kita luas. Gak terpaku pada satu sisi. 
  6. Kurangi nonton yang gak penting. Apalagi nonton sinetron yang bikin penontonnya ikut-ikutan esmosi.. hehe.. Kalo dipikir-pikir sama sekali gak ada unsur pendidikannya.
  7. Niatkan segala usaha yang kita lakukan ini bukan cuma buat kita semata. Saat semangat kendur, ingat orang-orang yang dicintai, pasti akan memberi power. Niatkan juga, apa yang kita lakukan ini, semoga sebagai pembuka jalan untuk membantu orang lain. (Aaamiiiin)
Sekali lagi friends, tangan diatas itu sungguh jauh lebih baik dari yang dibawah. Yuk, kita tumbuhkan mental pengusaha dalam diri kita.

ShareThis